Kapan Static Route Digunakan?

Sudah disinggung diartikel berikutnya bahwa untuk topologi routing, ada routing statis(static routing) dan Routing Dinamis(dynamic routing). Nah kapan static route sebaiknya digunakan?
Sebaiknya routing statis digunakan untuk kasus-kasus sebagai berikut :
  • Sebuah jaringan yang terdiri dari hanya beberapa router. Menggunakan protokol routing dinamis dalam kasus seperti itu tidak memiliki manfaat yang besar. Sebaliknya, routing dinamis dapat menambahkan lebih banyak overhead administratif.
  • Sebuah jaringan yang terhubung ke Internet hanya melalui ISP tunggal. Tidak perlu untuk menggunakan protokol routing dinamis di link ini karena ISP merupakan titik keluar hanya untuk Internet.
  • Sebuah jaringan besar dikonfigurasi dalam topologi hub-and-spoke. Sebuah topologi hub-and-spoke terdiri dari sebuah lokasi sentral (hub) dan beberapa lokasi cabang (jari-jari), dengan masing-masing spoke hanya memiliki satu koneksi ke hub. Menggunakan routing dinamis akan tidak diperlukan karena setiap cabang hanya memiliki satu jalur ke tujuan-lokasi tertentu melalui pusat.
Biasanya, kebanyakan tabel routing berisi kombinasi rute statis dan rute dinamis. Tapi, seperti yang dinyatakan sebelumnya, tabel routing pertama harus berisi jaringan yang terhubung langsung yang digunakan untuk mengakses jaringan remote sebelum routing statis atau dinamis dapat digunakan.
Previous
Next Post »
0 Komentar

Pengunjung yang baik adalah pengunjung yang mengapreasikan pendapatnya dikomentar...
Terimakasih ... :D